Text widget

"..Selamat Datang diBlog saya.."

Sabtu, 30 Oktober 2010

Aroma Bunga, Terapi Stres Mujarab

PERSENJATAI diri dengan aroma terapi bunga saat dihadapkan dengan aktivitas padat dan penuh tekanan. Pasalnya, sebuah studi yang dilakukan para peneliti dari Jepang menemukan, wangi bunga bisa membantu Anda meredakan stres . Dalam studinya, para peneliti menemukan, linalool, aroma wangi bunga yang terdapat pada berbagai jenis tanaman seperti jeruk, anggur, lemon, kemangi dan lavender, bisa menekan zat kimia dan perubahan gen penyebab stres.

Menghirup linalool, menutut peneliti, akan menyebabkan penurunan kadar sel-sel imun penyebab stres dalam aliran darah. Selain itu, aroma ini juga mengurangi aktivitas lebih dari 100 gen yang bergerak lebih cepat saat stres.

Menghirup aroma dari tumbuhan, lanjut peneliti, telah dilakukan sejak abad kuno untuk mengurangi stres, melawan peradangan dan depresi, serta merangsang tidur nyenyak."Penelitian ini merupakan bukti ilmiah pertama yang mendukung klaim mengenai manfaat aroma ini dalam memerangi stres," tutur peneliti, seperti dikutip situs webmd.

Kontrol Studi

Dalam studi yang dipublikasikan di Journal of Agricultural and Food Chemistry ini, para peneliti melakukan percobaan terhadap tikus di laboratorium. Sekelompok tikus diekspose dengan aroma linalool dalam situasi yang penuh tekanan. Para peneliti memonitor perubahan zat kimia dalam darah dan aktivitas gen. Selanjutnya, tikus dalam kelompok ini dibandingkan dengan tikus yang juga dalam kondisi stres tapi tanpa dipapar dengan linalool dan tikus-tikus yang tidak stres tanpa diekspose dengan linalool.

Hasil studi menemukan, meskipun kadar hormon stres ACTH dan corticosterone meningkat pada tikus yang stres dan terpapar linalool, tapi paparan linalool ini bisa mengembalikan aktivitas sel-sel imun yang berkaitan dengan stres hingga mendekati normal. Hasil dalam hal ini jauh lebih baik dibadingkan dengan tikus stres tanpa paparan linalool.

Selain itu, menghisap linalool juga bisa menurunkan aktivitas 109 gen yang melebihi batas sebagai respon terhadap stres.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar