Text widget
Rabu, 26 Mei 2010
Sosialisasi Politik di Berbagai Negara
Agen - agen Sosialisasi Politik
Selasa, 25 Mei 2010
Pemikiran Teori Klasik pada Sosiologi Politik
Pemikiran Teori Klasik pada Sosiologi Politik
Dari beberapa tokoh teori klasik sosiologi ada beberapa tokoh yang dianggap banyak memberikan kontribusi dalam hal teori yang sampai sekarangpun masih digunakan sebagai dasar berpikir dalam menjelaskan sosiologi politik. Tokoh tersebut antara lain adalah Karl Marx, Max Weber dan Emile Durkheim. Ketiganya dapat dianggap sebagai tokoh yang utama dalam teori klasik.
Meskipun ketiganya tidak secara jelas menjelaskan tentang sosiologi politik tetapi teori-teori dan konsep-konsep mereka tersebut dapat memberikan suatu pemahaman yang mendalam tentang sosiologi politik dengan berdasarkan teori sosiologi klasik.
Persamaan ketiga tokoh tersebut dalam menjelaskan teorinya adalah:
a. Memberikan analisis secara makro
b. Penjelasan bersifat komparasi sejarah
c. Mengemukakan adanya perubahan sosial
d. Teorinya dapat diterapkan di semua tipe masyarakat
Setiap tokoh mempunyai pendekatan dan konsep yang berbeda dalam memberikan kontribusi dalam sosiologi politik. Marx dengan pendekatan materialisme historis dengan konsep tentang kelas, eksploitasi, alinasi, negara serta ideologi. Pendekatan Weber adalah analisis tipe ideal dan sosiologi intepretatif, dengan konsep rasionalisasi, otoritas, kelompok status serta partai politik. Sedangkan pendekatan Durkheim adalah fungsionalisme sosiologis melalui konsepnya solidaritas sosial, anomie dan kesadaran kolektif. Konsep kekerabatan, agama, ekonomi, stratifikasi dan sistem nilai dan kepercayaan bersama merupakan faktor-faktor sosial budaya yang banyak memberikan pengaruh pada pelaksanaan sistem politik, di mana masing-masing tokoh akan mengemukakan hipotesisnya dalam pelaksanaan kegiatan politik.
sumber : http://massofa.wordpress.com/2008/03/26/sosiologi-politik-bag-1/
sosiologi politik
Sosiologi Politik
Pengertian Sosiologi Politik
Terdapat beberapa definisi tentang sosiologi yang dikemukakan oleh berbagai tokoh sosiologi. Dikemukakan bahwa sosiologi pada dasarnya memusatkan perhatiannya pada masyarakat dan individu, karena menurut sosiologi, masyarakat sebagai tempat interaksi tindakan-tindakan individu di mana tindakan tersebut dapat mempengaruhi masyarakat. Sosiologi juga memahami tentang lembaga sosial dan kelompok sosial yang merupakan bagian dari masyarakat sebagai unit analisis sosiologi. Selain itu sosiologi juga mempelajari tentang tatanan sosial serta perubahan sosial.
Politik berkaitan pelaksanaan kegiatan dan sistem politik untuk tercapainya tujuan bersama yang telah ditetapkan, dalam hal ini adanya penggunaan kekuasaan agar tujuan tersebut dapat terlaksana. Perlu untuk dipahami bahwa tujuan yang telah ditentukan tersebut merupakan tujuan publik dan bukannya tujuan individu.
Sedangkan sosiologi politik dasarnya berhubungan dengan penggunaan kekuasaan dan wewenang dalam pelaksanaan kegiatan sistem politik, yang banyak dipengaruhi oleh berbagai faktor sosial budaya.
sumber : http://massofa.wordpress.com/2008/03/26/sosiologi-politik-bag-1/
sosial politik
SOSIAL POLITIK
Segala pembangunan yang dilakukan oleh pemerintah pada saat ini secara umum bertujuan untuk menciptakan kondisi yang lebih baik dari tahun-tahun sebelumnya. Jangkauan pemerintahan sampai ke tingkat terkecil dalam pelaksanaan pembangunan merupakan wujud dari kesungguhan pemerintah melakukan pembangunan itu sendiri.
Paparan wilayah yang luas merupakan salah satu dari banyaknya potensi pembangunan yang dimiliki oleh Kabupaten Kuningan. Potensi tersebut di sisi yang lain juga menimbulkan permasalahan seandainya cakupan wilayah yang luas tersebut kurang dapat secara optimal diberdayakan. Atas dasar pemikiran tersebut yaitu untuk memeratakan pembangunan di kecamatan-kecamatan dengan muatan desa/ kelurahan yang besar dan banyak secara jumlah maka Pemerintah Daerah Kabupaten Kuningan pada tahun 2004 melakukan pemekaran wilayah kecamatan pada 3 (tiga) kecamatan dengan jumlah desa / kelurahan yang besar yaitu Lebakwangi yang dimekarkan menjadi 2 kecamatan yaitu Lebakwangi dan Maleber, Garawangi menjadi Garawangi dan Sindangagung, serta Cilimus dimekarkan menjadi Kecamatan Cilimus dan Kecamatan Cigandamekar.
Optimalisasi pembangunan tentu saja menjadi sebuah harapan utama dengan adanya pemekaran wilayah tersebut, beberapa desa juga mengalami pemekaran pada tahun 2004, yaitu Desa Ciwaru menjadi Desa Ciwaru dan Desa Linggajaya serta Desa Kertawirama dimekarkan menjadi Desa Kertawirama dan Desa Ciasih. Di sisi lain perhelatan Pemilihan Umum (Pemilu) yang pada waktu sebelumnya dikhawatirkan menimbulkan permasalahan sosial ternyata hanya sedikit saja mempengaruhi jalannya roda pemerintahan dan perekonomian di Kabupaten Kuningan. Selain karena sudah semakin meningkatnya kecerdasan sosial masyarakat, hal ini juga dikarenakan oleh semakin meningkatnya kesadaran berpolitik secara aman dan damai pada penduduk Kuningan secara keseluruhan.
Pemilihan Presiden secara langsung oleh masyarakat untuk yang pertama kalinya menghasilkan pasangan calon presiden dan wakil presiden SBY dan Jusuf Kalla sebagai pasangan yang memperoleh suara terbanyak pada putaran pemilihan kedua setelah sebelumnya dalam pemilihan putaran pertama berada di urutan kedua di bawah pasangan Mega / Hasyim. Keberadaan LSM sebagai penyuara suara rakyat juga mengalami pertumbuhan yang cukup baik hanya saja perlu diperhatikan pula pertumbuhan kualitasnya sehingga keberadaan mereka dapat pula dirasakan manfaatnya secara langsung oleh masyarakat secara keseluruhan.
Kondisi sosial politik yang kondisif seperti ini perlu terus dipertahankan dan dijaga stabilitasnya demi kelancaran pembangunan sehingga dapat dilaksanakan secara berkelanjutan siapapun yang menjadi pemimpinnya.
sumber : http://jabar.bps.go.id/Kab_Kuningan/html/sosial_politik.html